Pendakian pada gunung Lawu 3265 mDpl dapat melalui 3 jalur. Jalur selatan yaitu melalui Cemoro Sewu, Jalur Barat melalui Cemoro Kandang, dan Jalur yang terakhir adalah jalur yang jarang sekali di lalui oleh orang pada umumnya hanya warga Ngawi pada kususnya.Yaitu jalur Srambang.
Di kota ini produk andalan nya adalah kerajinan kulit, dan tentunya ada
banyak sekali barang yang bisa kita buru pada pasar sentral industri lokal. Ada tas, sabuk, sepatu dan pernak pernik lainya seputar kulit.
Pos I – Pos II Watu Gedeg (1,5-2jam)
Pada jalur ini kita akan bertemu batu besar yang bernama “Watu Jago”. Mulai dari Watu Jago trek yang kita hadapi mulai bebatuan. Namun bebatuan tersebut adalah bebatuan yang sudah ditata khusus untuk didaki. Hal tersebut adalah persembahan oleh masyarakat setempat.
Pada jalur ini kita akan bertemu batu besar yang bernama “Watu Jago”. Mulai dari Watu Jago trek yang kita hadapi mulai bebatuan. Namun bebatuan tersebut adalah bebatuan yang sudah ditata khusus untuk didaki. Hal tersebut adalah persembahan oleh masyarakat setempat.
Pos II – Pos III Watu Gede (2jam)
Pada jalur ini trek sudah mulai berat. Bebatuan yang tajam dan tepi-tepi jurang juga banyak.
Pada jalur ini trek sudah mulai berat. Bebatuan yang tajam dan tepi-tepi jurang juga banyak.
Pos III – Pos IV Watu Kapur (1,5-2jam)
Pada Pos IV banyak tumbuh pohon. Kalau kita naik pada malam hari cocok sekali untuk mendirikan tenda di sini. Namun hanya muat untuk 2 tenda saja. Jadi untung-untungan saja deh.
Pada Pos IV banyak tumbuh pohon. Kalau kita naik pada malam hari cocok sekali untuk mendirikan tenda di sini. Namun hanya muat untuk 2 tenda saja. Jadi untung-untungan saja deh.
Pos IV – Pos V Jolotundo (30 menit)
Pada jalur setelah Pos 4 adalah jalur favorit. Karena trek yang datar dan hanya bergelombang serta treknya berbatuan rapih. Ditambah lagi kanan-kiri pemandangan luar biasa. Setelah itu kita akan bertemu dengan sumber air “Sumur Jalotundo”.
Pada jalur setelah Pos 4 adalah jalur favorit. Karena trek yang datar dan hanya bergelombang serta treknya berbatuan rapih. Ditambah lagi kanan-kiri pemandangan luar biasa. Setelah itu kita akan bertemu dengan sumber air “Sumur Jalotundo”.
Pos V – Sendang Drajat (15menit)
Setelah itu kita sampai di Sendang Drajat. Nah di sinilah check point pertama bagi para pendaki. Banyak pendaki bermalam di sini. Kebanyakan dari mereka ada yang tidak membawa tenda namun bermalam di rumah yang didirikan warga. Di sini pula ada sumber air bernama “Sendang Drajat”. Di tempat itu pula konon sebagai tempat ritual raja. Dibangun pula tempat pemujaan di samping Sendang Drajat tersebut.
Setelah itu kita sampai di Sendang Drajat. Nah di sinilah check point pertama bagi para pendaki. Banyak pendaki bermalam di sini. Kebanyakan dari mereka ada yang tidak membawa tenda namun bermalam di rumah yang didirikan warga. Di sini pula ada sumber air bernama “Sendang Drajat”. Di tempat itu pula konon sebagai tempat ritual raja. Dibangun pula tempat pemujaan di samping Sendang Drajat tersebut.
Sendang Drajat – Puncak Hargo Dalem (30 menit)
Dari Sendang Drajat kita hanya perlu berjalan sebentar menyusuri bukit dan sampailah kepada puncak Harga Dalem 3170 mdpl. Pada jalur menuju Hargo Dalem kita akan bertemu dengan tenjakkan yang mirip dengan “Tanjakkan Cinta”-nya Semeru.
Dari Sendang Drajat kita hanya perlu berjalan sebentar menyusuri bukit dan sampailah kepada puncak Harga Dalem 3170 mdpl. Pada jalur menuju Hargo Dalem kita akan bertemu dengan tenjakkan yang mirip dengan “Tanjakkan Cinta”-nya Semeru.
Hargo Dalem – Puncak Hargo Dumilah (30 menit – 1jam)
Untuk menuju Hargo Dumilah (puncak tertinggi) kita akan berjalan menanjak. Treknya berupa bukit hanya saja menanjak tinggi.
Untuk menuju Hargo Dumilah (puncak tertinggi) kita akan berjalan menanjak. Treknya berupa bukit hanya saja menanjak tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar